Halaman

Senin, 09 Juli 2012

Tanjung Kaibobo ( Desa Kaibobo )

Tanjung Kaibobo (Seram Bagian Barat)

Posted: June 25, 2011 in My Travelling...
0

Its Just My Another Travel 15/06/2011 – 23/06/2011
Tanjung Kaibobo terletak di Kabupaten Seram Bagian Barat (Kab. SBB). Di tanjung tersebut      terdapat 1 desa dan beberapa pemukiman penduduk. Desa Kaibobo merupakan salah satu desa  tertua di Kab. SBB, sedangkan beberapa pemukiman yang ada disana berasal dari penduduk desa  di pesisir timur Tanjung Hoamoal (Tanjung di seberang barat Tj. Kaibobo) yang berkebun di Tj.  Kaibobo.
Untuk mencapai Ds. Kaibobo harus menggunakan kapal dari Piru, sebenernya pemda SBB sudah  merencanakan jalan dari Ds Waisarisa tapi belum selesai hingga tahun ini. Seperti September  2010, kami menyewa speedboat milik Dinas Sosial yang biasa digunakan untuk patroli dan rescue (kapal ini bisa disewa karna pemda gak punya anggaran dana buat pemeliharaannya, jadi kadang disewakan). Kapal ini dipegang oleh Pak Jeffry (085343135499) dia driver speedboat ini. Piru-Kaibobo dapat ditempuh kurang lebih 1 jam perjalanan.
Desa Kaibobo seperti terisolasi dengan minimnya akses untuk mencapai desa ini. Desa ini terletak di pinggir laut dan dikelilingi banyak bukit yang cukup tinggi (+/- 400 m). Walaupun terisolasi desa ini memiliki SD dan SMP sehingga pendidikan ga terlalu tertinggal, listrik yang ada dihasilkan oleh panel surya yang di pasang di hampir sebagian besar rumah, dan beberapa rumah memiliki generator pribadi yang menggunakan bensin. Desa ini memiliki pemerintahan yang unik yang dipimpin oleh raja, wakil raja dan beberapa staf, ini karena desa ini merupakan desa yang cukup tua dan memiliki adat yang masih cukup kuat. Mata pencaharian desa ini dan beberapa pemukiman di Tj. Kaibobo ini berkebun, berburu, beternak, mencari ikan, dan beberapa bekerja di perusahaan mutiara dan rumput laut yg terdapat disini. Hasil kebun yang umum adalah, kopra, coklat, kopi, sagu, dan kayuputih dan mungkin ada yang lain. Hewan yang diburu umumnya babi dan rusa, ada juga kusu (seperti kuskus/musang) sedangkan yang biasa diternakan adalah babi yang berbeda dgn babi hutan. Malam hari lonceng gereja dipakai sebagai penanda waktu, jam 7-10 lonceng dibunyikan tiap jam, jam 7 adalah waktu anak2 mulai belajar, jam 10 adalah waktu anak2 selesai belajar dan mulai tidur. Anak-anak disini suka menyanyikan lagu2 tentang pemda sbb (which is aneh buat gw krn ga wajar aja) dan mereka ternyata sudah terbiasa berteriak sejak kecil (doh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar